Jumat, 05 Januari 2024

Pengertian Content writing : Jenis dan Contoh Skill

Pengertian content writing adalah kegiatan penulisan yang menggunakan pemilihan kata dalam pembuatannya. 

Digital marketing merupakan tool yang sangat menguntungkan untuk mempromosikan bisnis atau usahamu. Salah satu kegiatan inti dalam digital marketing yaitu content writing. Pengertian content writing adalah kegiatan penulisan yang berisi pemilihan kata agar sesuai dengan keyword. Content writing memiliki beberapa jenis, yaitu:

Jenis dan Contoh Content writing

menurut kategorinya, content writing dibagi menjadi 5 yaitu:

  1. Deskripsi produk

Penulisan konten digunakan untuk deskripsi produk bertujuan untuk menjelaskan detail dari produk yang perusahaanmu jual. Contoh media untuk jenis ini adalah e-commerce. Contoh deskripsi produk misalnya deskripsi produk fashion yang berisi fitur, manfaat, desain, ukuran sampai bahan dari produk tersebut.

  1. Content Website

Penulisan konten untuk website dapat berisi beberapa hal yang memberikan informasi dan cerita tentang usaha kepada pelanggan. Contoh di dalam konten website misalnya kegiatan CSR atau informasi layanan produk atau jasa yang disediakan oleh suatu usaha fashion. Pelanggan juga mendapat gambaran yang jelas tentang profil usaha melalui content website ini.

 

  1. Email newsletter

email berfungsi untuk menjaga hubungan antara perusahaan dengan pembeli. Email memuat informasi seperti promo dan event yang ditawarkan perusahaan pada pelanggan. Contoh email newsletter adalah sebuah perusahaan fashion yang sedang mengadakan promo natal dan akhir tahun. 

 

  1. Press release

Press release berisi informasi faktual dan akurat tentang suatu kejadian. Press release berguna untuk menarik perhatian media terhadap acara yang sedang diadakan oleh perusahaan. Contohnya saat usahamu sedang meluncurkan suatu produk maka beberapa media akan hadir untuk meliput berita tentang kegiatan itu. 

 

  1. ebook

Beberapa perusahaan membuat ebook untuk memperkaya pelanggan akan fungsi lebih dari produk mereka. Selain itu perusahaan ingin meningkatkan minat membaca dari pelanggan. Contoh judul ebook dari sebuah perusahaan fashion yaitu tren design fashion yang ramah lingkungan.

Dari semua jenis content writing di atas, ada 4 tugas yang perlu dilakukan seorang content writer yaitu:

Tugas seorang content writer adalah

      Melakukan riset topik. Riset mengenai topik adalah hal yang wajib dikuasai seorang content writer agar sesuai dengan apa yang ingin kamu tulis. Riset topik juga harus memikirkan mengenai kata kunci utama dan kata kunci sisipan.

      Pengoptimalan (Search engine oprimization) SEO. Content writer yang handal mampu melakukan optimasi SEO dengan baik. Agar bisa memaksimalkan pencarian di mesin pencarian Google, kamu harus menggunakan memahami keyword. Selain itu juga kamu harus tau kelemahan konten dari content writer lain.

      Penulisan. Penulisan harus memperhatikan keterpaduan keyword dan menciptakan keunikan tulisan agar terhindar dari plagiarisme. selain itu kamu juga harus mengikuti kaidah EYD yang baik dan benar.

      Proofreading atau meminta feedback dan revisi. Setelah penulisan kamu butuh melakukan pembacaan menyeluruh dan saran dari orang lain untuk memperbaiki kata yang kurang sesuai atau ada ide agar artikel menjadi lebih baik.

 

Penutup

Gimana, setelah tau tentang pengertian content writing kamu paling suka menjadi content writer jenis yang mana nih? terus belajar karena hasil tidak akan menghianati proses.

Rabu, 05 Oktober 2016

Catatan Perjalanan: TETRA (Technical Training) ke pulau Tunda, Serang, Banten

Perjalanan ini pertama kalinya kami(Nawadhaya) pergi ke pulau bersama panitia TETRA, angkatan 2013 (Antasena). "Kumpul di Gerbang BNI, UNPAD Jatinangor,Kamis, 2 Juni 2016,20.00 WIB dinginnya udara yang berhembus malam itu tidak lantas membuat kami tergoda untuk kalah terhadap cuaca. Euforianya sangat terasa,jelas karena 'for the first time' kami mahasiswa Ilmu Kelautan UNPAD 2015 pergi ke pulau. Jumalah satu angkatan kami yaitu 74, namun ada beberapa dari kami yang tidak dapat ikut. sebelum berangkat, kami diberikan sedikit pengarahan dari dosen, yaitu pak Rudi dan ketua himpunan kang Tegar Januar. " Setelah cukup lama menunggu bus, pada 22.30 WIB kami malakukan pemberangkatan menuju Pelabuhan Karangantu, Serang, Banten menggunakan bis. Bis yang kami gunakan hanya 2, satu untuk panitia dan satu lagi untuk peserta. Saat di dalam bisa hampir semuanya tertidur pulas kecuali supir. hehe ._. Jumat, 3 Juni 2016 Setelah tertidur pulas di bus, tidak terasa lima setengah jam sudah dilewati untuk kami sampai di Pelabuhan Karangantu. Kemudian kami turun dari bus untuk naik kapal menuju Pulau Tunda. Sekitar satu jam Sholat Subuh dan ada beberapa yang ke kamar mandi. Cukup sulit di sana untuk mendapatkan kamar mandi umum yang bersih yang dekat dengan pelabuhan. Setelah loading barang, pada pukul 06.00 WIB kami berangkat dari Pelabuhan Karangantu ke pulau Tunda menggunakan kapal. Selama di perjalanan, beberapa dari kami ada yang bernyanyi sambil memetik gitar. Saya sendiri hanya mengikuti alunan lagu sambil menikmati pemandangan birunya laut dan hempasan air yang ditimbulkan oleh mesin kapal. Tidak terasa satu setengah jam sudah berlalu dan pada pukul 07.30 WIB kami telah sampai di pulau Tunda. Kesan pertama ketika melihat pulau ini adalah indah walaupun banyak sampah yang terlihat ketika kami datang. Tidak lama setelah kapal mendekat ke dermaga, kami pun keluar dari kapal dan saling membantu untuk mengambil barang-barang kami dari kapal. Sambil menunggu semua barang dikeluarkan dari kapal, ada yang mengambil foto dan video untuk dokumentasi. Kemudian kami menuju homestay untuk meletakkan barang. Pada pukul 08.00 WIB kami Makan pagi di homestay panitia dan pada pukul 09.00 WIB kembali ke homestay panitia untuk briefing kegiatan pengambilan data. Saat pengambilan data, peserta dibagi menjadi 3 sesuai dengan peminatan yang diambil, diantaranya ada bioteknologi, hidrooseanografi, dan konservasi. Saya masuk ke dalam bidang bioteknologi. Kegiatan yang kami lakukan berbeda dengan yang lain. Teman-teman hidrooseanografi melakukan pengamatan terhadap aspek-aspek fisika di laut, seperti pasang surut, arus, gelombang, dan yang lainnya. Sedangkan teman-teman di konservasi melakukan pendataan terumbu karang yang ada di dekat pesisir. Nah, di bioteknologi kami mengambil sampel mangrove, lamun, dan makroalga secara berurutan pada 09.10 WIB. Diantara kelompok hidrooseanografi dan konservasi kami adalah kelompok yang paling santai.. karena dari segi jumlah kami lebih sedikit dibanding yang lain. Setelah pengambilan data, kami melakukan estraksi yang dimulai dari pengeringan sampel pada pukul 11.00 WIB di homestay peserta dan dilanjutkan dengan Sholat Jum'at pukul 12.00 WIB. Setelah selesai melakukan kegiatan ilmiah, pada pukul 14.00 WIB kami snorkeling di pantai Utara. Saya dan teman-teman sangat menikmati momen tersebut karena itu pertama kalinya kami snorkeling. Kemudian setelah puas bersnorkeling ria kami mandi, bersih-bersih dan dilanjutkan dengan makan malam pada 19.00 WIB dan dilanjutkan dengan Sholat Isya' pada 20.00 WIB. Pukul 21.30 WIB setelah melakukan kegiatan yang cukup melelahkan kami pun tidur pada pukul 24.00 WIB. Namun kami, kelompok biotek melakukan penggantian larutan ekstraksi 01.00 dan setelah itu kami lanjut tidur. Sabtu, 4 Juni 2016 Pagi yang cerah, teman-teman saya melakukan Sholat Subuh pada pukul 05.00 WIB dan dilanjutkan dengan makan pagi pada pukul 07.00 WIB. Setelah makan pagi, kami pun melanjutkan kegiatan ilmiah kami masing-masing. Kelompok bioteknologi melakukan penggantian larutan pada pukul 09.00 WIB. Kemudian kami melanjutkan kegiatan dengan snorkeling yang selalu ditunggu-tunggu. setelah itu, teman-teman saya Sholat Dzuhur pada pukul 12.00 WIB dan seperti biasa dilanjutkandengan makan siang. Pada pukul 13.30 WIB dilakukan briefing kegiatan menanam bibit Mangrove dan membersihkan sampah dan dilanjutkan dengan Penanaman bibit Mangrove. Pada pukul 14.00 WIB kami pun membersihkan sampah di pantai Utara Pulau Tunda dalam jarak 50 meter dari jembatan. Pada pukul 16.30 WIB teman-teman saya melakukan Sholat Asar dan saya melakukan persiapan pemberangkatan dari Pulau Tunda ke Pelabuhan Karangantu untuk kembali ke Jatinangor tercinta. Pukul 17.30 WIB baru dilakukan pemberangkatan ke Pelabuhan Karangantu menggunakan kapal dan pukul 19.30 WIB kami sampai di Pelabuhan Karangantu. Setelah itu dilanjutkan pada pukul 20.00 WIB dilakukan pemberangkatan menuju UNPAD Jatinangor menggunakan bis. Akhirnya, pada hari Minggu, pukul 02.00 WIB teman-teman saya sampai di Gerbang BNI, UNPAD Jatinangor tempat awal berkumpul sebelum keberangkatan.

Sabtu, 10 September 2016

Karakteristik Massa Air

Massa air adalah tubuh dari air. Massa air memiliki beberapa karakteristik,seperti: 1. Sumber utama adalah matahari 2. Jarak batas nya secara vertikal adalah ~50-100 km sedangkan secara horizontal sepanjang ~50 km 3. Istilahnya SST (Sea Surface Temperature) 4. Satuannya adalah Kelvin dan Celcius 5. Yang sekarang dipakai adalah T90 (dibaca TEOS) 6. Variasi yang sangat dipengaruhi oleh lokasi dan waktu Karakteristik yang juga mempengaruhi massa air adalah suhu,salinitas,dan densitas dimana densitas akan dipengaruhi suhu dan salinitasnya. Densitas tidak mempengaruhu karakteristik massa air. Melainkan hanya sebagai penentuan sigma-t dimana secara tidak langsung digunakan perubahannya untuk menentukan perubahan suhu dan salinitas (King,1963). Karakterikstik massa air dapat membedakan suatu aliran air di suatu tempat dengan tempat yang lain walaupun tetap ada campuran antata aliran air yang satu dengan yang lain. Seperti karakteristik yabg membedakan manusia dengan yang lainnya,laut pun juga memiliki kekhasannya masing-masing. Misalnya,(bukan bermaksud untuk rasis,hanya sebagai contoh) orang-orang suku papua memiliki karakteristik kulit hitam dan logat yang khas. Walaupun digabung dengan orang dari suku lain,karakteristik orang Papua tersebut tetap akan terlihat. Massa air di Laut Cina Selatan juga akan berbeda dengan massa air di Laut Jawa. Helland Hansen (1916) dalam Neumann and Pierson (1966) pertama kali memperkenalkan diagram temperatur dan salinitas (diagram TS) dan menggabungkan kedua variabel bersamaan dalam sebuah grafik hubungan antara temperatur dan salinitas. Pada perkembangannya, analisis massa air berkembang dengan berbagai macam metode. Wyrtki (1961) menemukan bahwa Wüst (1935) telah menemukan metode yang dinamakan metode core layer. Metode ini menggunakan parameter suhu,salinitas,dan kandungan oksigen. Metode core layer lapisan air pada kedalaman tertentu yang memiliki parameter minimal atau maksimum. Perbedaan dari core layer yang akhirnya dapat menemukan karakteristik massa air dari suatu perairan dengan perairan yang lain. Untuk mengetahui tentang suhu air laut https://anandaanurul.wordpress.com/2016/09/10/temperatur-air-laut-suhu-air-laut-materi-oseanografi-fisika/

Minggu, 31 Januari 2016

Kurang Bertanya, Jalan- Jalan

Hello para pembaca dimanapun dan kapanpun kalian berada. Semoga saat membaca postingan saya kali ini kalian dalam keadaan baik :-) Ini adalah postingan saya yang kedua. Meskipun masih tentang mau bertanya ngga sesat di jalan, tapi pengalaman saya kali ini berbeda. Hehe Nah, kali ini saya mau naik kereta api readers. Kendaraan yang dimiliki oleh PT. Commuter line ini sangat diminati oleh para pengguna kendaraan umum. Terbukti dari ramainya penumpang kendaraan beroda bayak ini. Terutama pada pagi dan sore hari, yaitu jam pergi dan pulang kantor. Mungkin readers juga salah satu pengguna kendaraan yang memiliki banyak gerbong ini. Saya berangkat pada siang hari dari stasiun Klender Baru. Sebelum naik kereta, saya membeli tiket di loket tiket. "Manggarai mas." Saya menyebutkan stasiun tujuan saya untuk mendapatkan tiket. Setelah membayar, saya mendapatkan tiket. Saya naik ke kereta tujuan Manggarai. Seperti biasa, saya lebih memilih gerbong yang khusus wanita atau yang paling depan. Saya berjanji bertemu dengan teman saya di gerbong itu. Setelah mencari-cari teman saya, ternyata mereka ada di dekat pintu kereta di bagian sebelah kiri. Perjalanan kami cukup jauh, transit di Manggarai kemudian transit lagi di Tanah Abang. Tujuan terakhir kami adalah stasiun Pondok Ranji. Setelah sampai di stasiun, kami pun keluar dari stasiun. Teman saya lebih dahulu keluar. Saat giliran saya menempelkan kartu di pintu keluar, pintu tersebut tidak mau membuka. Di layar terbaca tulisan: Saldo tidak cukup. Di dekat saya ada seorang satpam. Ia melihat saya kesulitan keluar. Lantas ia pun membantu saya. Namun, memang kesalahan terletak pada saya. Saat membeli tiket, saya malah menyebutkan tujuan transit saya. Seharusnya saya menyebutkan tujuan terakhir saya. Alhasil, tiket saya pun hangus dan diambil oleh satpam itu. "Mba salah menyebutkan tujuan mba tadi. Mba bisa keluar, tapi tiket mba ini hangus. Nanti mba harus beli tiket lagi kalau mau naik kereta lagi." Rugi sudah uang saya. Walau cuma 10.000 uang itu tetap berharga. Sewaktu pulang dari Pondok Ranji, saya kembali mengalami pengalaman yang kurang mengenakkan. Begitu saya melihat ada kereta yang sedang berhenti, tanpa bayak tanya langsung saja saya naik. Setelah di dalam kereta ternyata kereta tersebut menuju Serpong bukan ke Tanah Abang. Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah peribahasa yang tepat untuk saya saat itu. Saya pun turun di stasiun Jurangmangu. Malangnya, saya harus membeli tiket lagi karena sudah keluar dari stasiun Jurangmangu. Begitulah pengalaman saya yang kurang bertanya saat ingin ke suatu tempat. Harapan saya, para pembaca dapat menyadari pentingnya bertanya dimanapun, kapanpun, tentang apapun itu. Bila bertanya juga harus detail dan tidak hanya bertanya pada satu orang saja, minimal lebih dari dua lah. Heheh

Sabtu, 30 Januari 2016

Mau Bertanya TIDAK Sesat di Jalan

Selamat sore bloggers dan para pembaca sekalian. Senang sekali bisa menulis untuk yang pertama kalinya di blog saya ini.Semoga bermanfaat :) Postingan saya kali ini sebenarnya ingin sharing pengalaman saya ketika malu bertanya saat mencari suatu tempat. Tempat itu adalah perpustakaan nasional RI. Saya berangkat dari halte busway Walikota Jakarta Timur. Bertanyalah saya pada petugas busway, "mas, kalo mau ke perpustakaan yang ada di Salemba turun di mana ya?" Lalu si mas menjawab "hmm, perpustakaan yang di Salemba ya, mba nanti transit di Kampung Melayu, lalu naik yang ke arah Ancol, mba nanti turun di Salemba UI". Saya pun menjawab mas itu "oh begitu ya mas, ok". Namun, saya tidak bertanya lagi selanjutnya saya kemana, naik apa, atau tinggal jalan. Hmm, saya pun mengikuti apa yang dikatakan petugas busway itu, turun di halte Salemba UI. Sebenarnya saya sudah mempunya feeling yang tidak enak saat turun di halte tersebut. Lalu saya bertanya lagi pada petugas yang ada di halte, "mas benar ya perpustakaan nasional di dekat sini?" "Ooh, bukan mba. Mba harusnya turun di halte Salemba Carolus tadi" jawab si mas. Dengan sedikit kesal, akhirnya saya langsung naik busway yang ke arah sebaliknya dari saya turun tadi. Ketika sampai di halte Salemba Carolus, saya bertanya lagi pada petugas. Ternyata benar saya tinggal berjalan sedikit dari halte tersebut. Pengalaman seperti itu tidak hanya terjadi sekali, melainkan berkali-kali. Saya rasa sudah cukup saya malu bertanya. Toh kalo malu bertanya malah membuat kita lelah karena salah. Lebih baik mau bertanya sehingga tidak tersesat :)